Kamis, 27 Mei 2010

NASEHAT


Dari Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari, bahwa Nabi telah bersabda, “Agama (Islam) itu adalah nasehat.” (beliau mengulanginya tiga kali), Kami bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, imam-imam kaum muslimin, dan kaum muslimin umumnya.”
Takhrij Hadits Ringkas
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (hadits no. 55) di dalam Shahih-nya di dalam Kitab al-Iman: Bab Bayan Anna ad-Din an-Nashihah (II/32-Syarah an Nawawi), dari tiga jalur yang semuanya bertemu pada Suhail bin Abu Shalih dari ‘Atha’ bin Yazid al-Laitsi dari Tamim ad-Dari. Riwayat inilah yang paling masyhur dalam periwayatan hadits ini.

Sedangkan Imam Bukhari hanya menyebutkannya -dengan lafal serupa- dalam judul sebuah bab dalam Shahih-nya, yaitu Bab Qaul an-Nabi: ad-Din an-Nashihah, lilLahi, wa li Rasulihi, wa li Aimmati l-Muslimin wa ‘Ammatihim di dalam Kitab al-Iman (I/166-Fathul Bari), karena Suhail bin Abu Shalih tidak memenuhi syarat (kriteria) shahih beliau.
Riwayat yang mengisyaratkan pengulangan, dengan kalimat ‘tsalaasan‘ (mengulanginya tiga kali) pada hadits di atas, terdapat dalam riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya, dan inilah yang dibawakan oleh Ibnu Rajab dalam Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/202, hadits no. 7). Sedangkan Imam an Nawawi dalam al-Arbain (hadits no.7) membawakannya tanpa pengulangan dengan isyarat lafal (tsalaatsan).
Biografi Periwayat Hadits
Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari
Beliau adalah Tamim bin Aus bin Kharijah bin Sud bin Judzaimah al-Lukhami al-Filisthini (dari Palestina), Abu Ruqayyah ad-Dari. Beliau masuk Islam pada tahun 9 H. Sebelumnya beliau seorang nasrani, bahkan salah seorang pendeta di Palestina. Pada suatu waktu terjadi pada dirinya sebuah kisah yang menakjubkan, yaitu kisah al-Jassasah [seekor hewan melata berbulu lebat yang berbicara kepada Tamim ad-Dari, yang juga akan berbicara kepada manusia kelak di akhir jaman - Lihat an-Nihayah (V/268) dan Lisanul-Arab (I/786)].
Dalam kisah itu terdapat cerita tentang Dajjal yang akan keluar nanti di akhir jaman – semoga Allah melindungi kita dari kejahatannya-. Nabi meriwayatkan kisah ini dari beliau (Tamim), dan ini sebagai salah satu keutamaan beliau (selengkapnya kisah al-Jassasah ini dalam Shahih Muslim (hadits no. 2942).
Semenjak masuk Islam, beliau tinggal di Madinah sampai terbunuhnya Khalifah Utsman bin ‘Affan. Setelah itu beliau pindah ke Baitul Maqdis di Palestina, tepatnya di desa ‘Ainun. Beliau termasuk salah seorang sahabat yang mengumpulkan al-Qur’an. Ada sekitar 40 hadits yang beliau riwayatkan dari Nabi, satu di antaranya terdapat dalam Shahih Muslim, yaitu hadits ini. Hidup beliau dipenuhi dengan ibadah. Beliau giat bertahajjud (shalat malam), dan membaca al-Qur’an. Beliau wafat pada tahun 40 H di Bait Jabrin, Palestina, tanpa meninggalkan seorang anak pun, kecuali Ruqayyah. Semoga Allah meridhai beliau. (Lihat biografinya dalam al-Ishabah (I/367), al-Isti‘ab (I/193), Siyar A‘lamin Nubala’ (II/442), ats-Tsiqat (III/39), dll).
Makna Kata dan Kalimat
Kata (ad-din) secara bahasa memiliki sejumlah makna, antara lain makna al-jaza’ (pembalasan), al-hisab (perhitungan), al-‘adah (kebiasaan), ath-tha‘ah (ketaatan), dan al-Islam (ajaran/agama Islam). Makna yang terakhir inilah yang dimaksud dalam hadits ini.
Kata (an-nashihah) berasal dari kata (an-nushhu) yang memiliki beberapa pengertian.
a. (al-Khulush) berarti murni (Lisanul-Arab (II/616), an-Nihayah (V/62), seperti dalam kalimat :
(alkhaalisu minal ‘asali) ‘Madu yang murni’. Perkataan dan perbuatan yang murni (bersih) dari kotoran dusta dan khianat adalah bagaikan madu yang murni (bersih) dari lilin (I‘lamu l-Hadits (I/190), dan Syarah Shahih Muslim (II/33)).
b. (‘al-Khiyathah/al-Khaith’) berarti ‘menjahit/ menyulam dengan jarum’ (Lisanul-Arab (II/617), Fathul Bari (I/167). Perbuatan seseorang yang menyampaikan nasehat kepada saudaranya yang melakukan kesalahan demi kebaikan saudaranya, adalah bagaikan orang yang menjahit/menyulam baju yang robek/berlubang sehingga baik kembali dan layak dipakai. (I’lamul-Hadits (I/190) dan Syarah Shahih Muslim (II/33).
Adapun menurut istilah syar’i, Ibnu al-Atsir menyebutkan, “Nasehat adalah sebuah kata yang mengungkapkan suatu kalimat yang sempurna, yaitu keinginan (memberikan) kebaikan kepada orang yang dinasehati. Makna tersebut tidak bisa diungkapkan hanya dengan satu kata, sehingga harus bergabung dengannya kata yang lain” (An-Nihayah (V/62). Ini semakna dengan defenisi yang disampaikan oleh Imam Khaththabi. Beliau berkata, “Nasehat adalah sebuah kata yang jami‘ (luas maknanya) yang berarti mengerahkan segala yang dimiliki demi (kebaikan) orang yang dinasihati. Ia merupakan sebuah kata yang ringkas (namun luas maknanya). Tidak ada satu kata pun dalam bahasa Arab yang bisa mengungkapkan makna dari kata (nasehat) ini, kecuali bila digabung dengan kata lain.” (I’lamul-Hadits (I/189-190) dan Syarah Shahih Muslim (II/32-33), lihat Fathul Bari (I/167)).
Kedudukan Hadits
Abu Dawud menyebutkan bahwa hadits ini adalah salah satu dari lima hadits yang kepadanya Fikih Islam bermuara (Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/25 dan 203).
Abu Nu’aim mengatakan bahwa hadits ini memiliki kedudukan yang agung, yang dikatakan oleh Muhammad bin Aslam ath-Thusi bahwa dia adalah seperempat agama (Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/25 dan 203) dan Fathul Bari (I/167)).
Bahkan, agama ini hanya bermuara kepadanya, seperti dikatakan oleh an Nawawi (Syarah Shahih Muslim (II/32)).
Ibnu Rajab berkata, “Nabi telah mengabarkan bahwa agama itu adalah nasehat. Hal ini menunjukkan bahwa nasehat mencakup Islam, Iman, dan Ihsan yang tersebut dalam hadits-Jibril (Muslim (hadits no. 8) dari Umar bin al-Khaththab)” (Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (1/206)).
MACAM-MACAM NASEHAT
“Agama (Islam) itu adalah nasehat”.
Khaththabi berkata, “Maksudnya adalah bahwa tiang (yang menyangga) urusan agama ini adalah nasehat. Dengannya, agama ini akan tegak dan kuat” (I’lamul-hadits (I/190)).
Ibnu Hajar berkata, “Boleh jadi (kalimat ini) bermakna mubalaghah (melebihkan suatu perkara). Maksudnya (bahwa) sebagian besar agama ini (isinya) adalah nasehat. Ini serupa dengan hadits: ‘Haji itu Arafah’.
Bisa jadi pula bermakna sebagaimana lahirnya lafal tersebut (yakni tidak lain agama ini adalah nasehat), karena setiap amalan yang dilakukan oleh seseorang tanpa ikhlas maka hal itu bukan termasuk bagian agama.” (Fathul Bari (I/167))
“Nasehat bagi Allah”
Yaitu, beriman kepada-Nya semata dengan tidak mempersekutukan diri-Nya dengan sesuatu apapun, meninggalkan segala bentuk penyimpangan dan pengingkaran terhadap sifat-sifat-Nya, mensifati-Nya dengan segala sifat kesempurnaan dan kebesaran, mensucikan-Nya dari segala kekurangan, mentaati-Nya dengan tidak bermaksiat kepada-nya, cinta dan benci karena-Nya, bersikap wala’ (loyal) kepada orang-orang yang mentaati-Nya dan membenci orang-orang yang menentang-Nya, memerangi orang-orang yang kufur terhadap-Nya, mengakui dan mensyukuri segala nikmat dari-Nya, dan ikhlas dalam segala urusan, mengajak dan menganjurkan manusia untuk berperilaku dengan sifat-sifat di atas, serta berlemah lembut terhadap mereka atau sebagian mereka dengan sifat-sifat tersebut.
Khaththabi berkata, “Hakekat idhafah (penyandaran) nasehat kepada Allah –sebenarnya- kembali kepada hamba itu sendiri, karena Allah tidak membutuhkan nasehat manusia”. (Syarah Shahih Muslim (II/33), dan lihat I’lamul-Hadits (I/191)).
“Nasehat bagi Kitab Allah”.
Yaitu, mengimani bahwa Kitab Allah adalah Kalamullah (wahyu dari-Nya) yang Dia turunkan (kepada Rasul-Nya) yang tidak serupa sedikit pun dengan perkataan makhluk-Nya, dan tiada seorang makhluk pun yang sanggup membuat yang serupa dengannya. Mengagungkannya, membacanya dengan sebenar-benarnya (sambil memahami maknanya) dengan membaguskan bacaan, khusyu’, dan mengucapkan huruf-hurufnya dengan benar. Membelanya dari penakwilan (batil) orang-orang yang menyimpang dan serangan orang-orang yang mencelanya. Membenarkan semua isinya, menegakkan hukum-hukumnya, menyerap ilmu-ilmu dan perumpamaan-perumpamaan (yang terkandung) di dalamnya. Mengambil ibrah (pelajaran) dari peringatan-peringatannya.
Memikirkan hal-hal yang menakjubkan di dalamnya. Mengamalkan ayat-ayat yang muhkam (yang jelas) disertai dengan sikap taslim (menerima sepenuh hati) ayat-ayat yang mutasyabih (yang sulit) – yakni bahwa semuanya dari Allah-. Meneliti mana yang umum (maknanya) dan mana yang khusus, mana yang nasikh (yang menghapus hukum yang lain) dan mana yang mansukh (yang dihapus hukumnya). Menyebarkan (mengajarkan) ilmu-ilmunya dan menyeru manusia untuk berpedoman dengannya, dan seterusnya yang bisa dimasukkan dalam makna nasehat bagi Kitabullah (Syarh Shahih Muslim (II/33), dan lihat juga I’lamul-Hadits (I/191-192)).
“Nasehat bagi Rasulullah”.
Yaitu, membenarkan kerasulan beliau, mengimani segala yang beliau bawa, mentaati perintah dan larangan beliau, membela dan membantu (perjuangan) beliau semasa beliau hidup maupun setelah wafat, membenci orang-orang yang membenci beliau dan menyayangi orang-orang yang loyal kepada beliau, mengagungkan hak beliau, menghormati beliau dengan cara menghidupkan sunnah beliau, ikut menyebarkan dakwah dan syariat beliau, dengan membendung segala tuduhan terhadap sunnah beliau tersebut, mengambil ilmu dari sunnah beliau dengan memahami makna-maknanya, menyeru manusia untuk berpegang dengannya, lemah lembut dalam mempelajari dan mengajarkannya, mengagungkan dan memuliakan sunnah beliau tersebut, beradab ketika membacanya, tidak menafsirkannya dengan tanpa ilmu, memuliakan orang-orang yang memegang dan mengikutinya. Meneladani akhlak dan adab-adab yang beliau ajarkan, mencintai ahli bait dan para sahabat beliau, tidak mengadakan bid‘ah terhadap sunnah beliau, tidak mencela seorang pun dari para sahabat beliau, dan makna-makna lain yang semisalnya (Syarah Shahih Muslim (2/33), dan lihat juga I’lam al-Hadits (1/192)).
“Nasehat bagi para imam/pemimpin kaum muslimin”.
Artinya, membantu dan mentaati mereka di atas kebenaran. Memerintahkan dan mengingatkan mereka untuk berdiri di atas kebenaran dengan cara yang halus dan lembut. Mengabarkan kepada mereka ketika lalai dari menunaikan hak-hak kaum muslimin yang mungkin belum mereka ketahui, tidak memberontak terhadap mereka, dan melunakkan hati manusia agar mentaati mereka.
Imam al-Khaththabi menambahkan, “Dan termasuk dalam makna nasehat bagi mereka adalah shalat di belakang mereka, berjihad bersama mereka, menyerahkan shadaqah-shadaqah kepada mereka, tidak memberontak dan mengangkat pedang (senjata) terhadap mereka –baik ketika mereka berlaku zhalim maupun adil-, tidak terpedaya dengan pujian dusta terhadap mereka, dan mendoakan kebaikan untuk mereka. Semua itu dilakukan bila yang dimaksud dengan para imam adalah para khalifah atau para penguasa yang menangani urusan kaum muslimin, dan inilah yang masyhur”. Lalu beliau melanjutkan, “Dan bisa juga ditafsirkan bahwa yang dimaksud dengan para imam adalah para ulama, dan nasehat bagi mereka berarti menerima periwayatan mereka, mengikuti ketetapan hukum mereka (tentu selama mengikuti dalil), serta berbaik sangka (husnu zh-zhan) kepada mereka”. (Syarah Shahih Muslim (2/33-34), I’lam al-Hadits (1/192-193)).
“Nasehat bagi kaum muslimin umumnya”.
Artinya, membimbing mereka menuju kemaslahatan dunia dan akhirat, tidak menyakiti mereka, mengajarkan kepada mereka urusan agama yang belum mereka ketahui dan membantu mereka dalam hal itu baik dengan perkataan maupun perbuatan, menutup aib dan kekurangan mereka, menolak segala bahaya yang dapat mencelakakan mereka, mendatangkan manfaat bagi mereka, memerintahkan mereka melakukan perkara yang ma’ruf dan melarang mereka berbuat mungkar dengan penuh kelembutan dan ketulusan. Mengasihi mereka, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda dari mereka, diselingi dengan memberi peringatan yang baik (mau‘izhah hasanah), tidak menipu dan berlaku hasad (iri) kepada mereka, mencintai kebaikan dan membenci perkara yang tidak disukai untuk mereka sebagaimana untuk diri sendiri, membela (hak) harta, harga diri, dan hak-hak mereka yang lainnya baik dengan perkataan maupun perbuatan, menganjurkan mereka untuk berperilaku dengan semua macam nasehat di atas, mendorong mereka untuk melaksanakan ketaatan dan sebagainya (Syarh Shahih Muslim (II/34), I’lamul-Hadits (I/193)).
Keutamaan Orang yang Memberi Nasehat
Menasehati hamba-hamba Allah kepada hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat mereka merupakan tugas para rasul. Allah mengabarkan perkataan nabi-Nya, Hud, ketika menasehati kaumnya, “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian dan aku ini hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu” (Q.S. Al-A‘raf: 68).
Allah juga menyebutkan perkataan nabi-Nya, Shalih, kepada kaumnya setelah Allah menimpakan bencana kepada mereka, “Maka Shalih berkata, ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat’” (Q.S. Al-A‘raf: 79).
Maka seorang hamba akan memperoleh kemuliaan manakala dia melaksanakan apa yang telah dilakukan oleh para nabi dan rasul. Nasehat merupakan salah satu sebab yang menjadikan tingginya derajat para nabi, maka barangsiapa yang ingin ditinggikan derajatnya di sisi Allah, Pencipta langit dan bumi, maka hendaknya dia melaksanakan tugas yang agung ini (Qawaid wa Fawaid (hal. 94-95)).
Hukum Nasehat
Imam Nawawi menukil perkataan Ibnu Baththal, “(Memberi) nasehat itu hukumnya fardhu (kifayah) yang telah cukup bila ada (sebagian) orang yang melakukannya dan gugur dosa atas yang lain.” Lebih lanjut Ibnu Baththal berkata, “Nasehat adalah suatu keharusan menurut kemampuan (masing-masing) apabila si pemberi nasehat tahu bahwa nasehatnya akan diterima dan perintahnya akan dituruti serta aman dari perkara yang tidak disukainya (yang akan menyakitinya). Adapun jika dia khawatir akan menyebabkan bahaya (yang mencelakakan dirinya), maka dalam hal ini ada kelapangan baginya, wallahu a’lam” (Syarah Shahih Muslim (II/34)).
Namun, menengok kepada maknanya yang menyeluruh, nasehat itu ada yang fardhu ‘ain dan ada yang fardhu kifayah, ada yang wajib dan ada yang mustahab. Karena Nabi menjelaskan bahwa agama itu adalah nasehat, sementara agama itu ada di antaranya yang wajib dan ada yang mustahab, ada yang merupakan fardhu ‘ain dan ada yang fardhu kifayah (Qawaid wa Fawaid (hal. 95)).
Hal yang serupa telah dikatakan oleh Muhammad bin Nashr dalam kitabnya Ta‘zhim Qadra ash-Shalat seperti dinukil oleh Ibnu Rajab dalam Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam , katanya, “Dan ia (nasehat) terbagi menjadi dua, ada yang fardhu (wajib) dan ada yang nafilah (sunnah/dianjurkan)”. Lalu beliau memerinci hal tersebut secara panjang lebar yang tidak dapat kami muat disini (Jami‘ul ‘Ulum wal Hikam (I/207-210)).
Faedah-Faedah
1. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Boleh mengakhirkan penjelasan dari waktu khitab (penyampaian). Ini diambil dari kalimat: ‘Kami (para sahabat) bertanya, ‘untuk siapa?’”. (Fathul Bari (1/167), cet. Dar ar-Rayyan lit-Turats).
Dan bahwa nasehat itu dinamakan agama dan Islam, dan bahwa agama ini ada yang berupa perbuatan sebagaimana ada yang berupa perkataan (Qawaid wa Fawaid (hal. 95)).
2. Perkataan Imam Bukhari dalam shahihnya, “Bab sabda Nabi, ‘Ad-diinun nashiihah, lillahi, wa lirasulihi, wa liaimmatil muslimin wa ‘ammatihim’ Wa Qouluhu Ta’ala (wa idzaa nashohu lillahi walirasuulihi)” dalam kitab ‘al-Iman’, untuk menunjukkan bahwa nasehat merupakan bagian dari iman (Qawaid wa Fawaid (hal. 96)).
Wallahu A’lam .
Diambil dari Majalah Fatawa

AQIDAH AND IMAN

The Qur'an states that all Muslims must believe in God, his revelations, his angels, his messengers, and in the "Day of Judgment".[21][improper synthesis?] Also, there are other beliefs that differ between particular sects. The Sunni concept of predestination is called divine decree,[22] while the Shi'a version is called divine justice.[improper synthesis?] Unique to the Shi'a is the doctrine of Imamah, or the political and spiritual leadership of the Imams.[23]

Muslims believe that God revealed his final message to humanity through the Islamic prophet Muhammad via the archangel Gabriel (Jibrīl). For them, Muhammad was God's final prophet and the Qur'an is the holy book of revelations he received over more than two decades.[24] In Islam, prophets are men selected by God to be his messengers. Muslims believe that prophets are human and not divine, though some are able to perform miracles to prove their claim. Islamic prophets are considered to be the closest to perfection of all humans, and are uniquely the recipients of divine revelation—either directly from God or through angels. The Qur'an mentions the names of numerous figures considered prophets in Islam, including Adam, Noah, Abraham, Moses and Jesus, among others.[25] Islamic theology says that all of God's messengers since Adam preached the message of Islam—submission to the will of God.[26][27] According to the Qur'an [28] the will of God is brought to the nations by the descendants of Abraham and Imran. Islam is described in the Qur'an as "the primordial nature upon which God created mankind",[29] and the Qur'an states that the proper name Muslim was given by Abraham.[30]

As a historical phenomenon, Islam originated in Arabia in the early 7th century.[31] Islamic texts depict Judaism and Christianity as prophetic successor traditions to the teachings of Abraham. The Qur'an calls Jews and Christians "People of the Book" (ahl al-kitāb), and distinguishes them from polytheists. Muslims believe that parts of the previously revealed scriptures, the Tawrat (Torah) and the Injil (Gospels), had become distorted—either in interpretation, in text, or both.[4]
God

ISLAM IN ETYMOLOGY AND MEANING


The word Islam is a verbal noun originating from the triliteral root s-l-m, and is derived from the Arabic verb Aslama, which means "to accept, surrender or submit." Thus, Islam means acceptance of and submission to God, and believers must demonstrate this by worshiping him, following his commands, and avoiding polytheism. The word is given a number of meanings in the Qur'an. In some verses (ayat), the quality of Islam as an internal conviction is stressed: "Whomsoever God desires to guide, He expands his breast to Islam."[17][improper synthesis?]
Other verses connect islām and dīn (usually translated as "religion"): "Today, I have perfected your religion (dīn) for you; I have completed My blessing upon you; I have approved Islam for your religion."[18] Still others[who?] describe Islam as an action of returning to God—more than just a verbal affirmation of faith.[19] Another technical meaning in Islamic thought is as one part of a triad of islam, imān (faith), and ihsān (excellence) where it represents acts of worship (`ibādah) and Islamic law (sharia).[20]

ISLAM

From Wikipedia, the free encyclopedia

Islam (Arabic: الإسلام‎ al-’islām, pronounced [ is the Abrahamic religion articulated by the Qur’an, a text considered by its adherents to be the verbatim word of the one, incomparable God (Arabic: الله‎, Allāh), and by the Prophet of Islam Muhammad's demonstrations and real-life examples (called the Sunnah, collected through narration of his companions in collections of Hadith). Islam literally means  Muslim, the word for an adherent of Islam, is the active participle of the same verb of which Islām is the infinitive.

Muslims regard their religion as the completed and universal version of a primordial, monotheistic faith revealed at many times and places before, including, notably, to the prophets Abraham, Moses and Jesus. Islamic tradition holds that previous messages and revelations have been changed and distorted over time. Religious practices include the Five Pillars of Islam, which are five obligatory acts of worship. Islamic law (Arabic: شريعة Šarīʿah) touches on virtually every aspect of life and society, encompassing everything from banking and warfare to welfare and the environment.

The majority of Muslims belong to one of two major denominations, the Sunni and Shi'ah. Islam is the predominant religion in the Middle East, North Africa, and large parts of Asia and Sub-Saharan Africa. Sizable communities are also found in China and Russia, and parts of the Balkans. About 13% of Muslims live in Indonesia, the largest Muslim country, 31% in the Indian Subcontinent, and 20% in Arab countries. Converts and immigrant communities are found in almost every part of the world. With approximately 1.57 billion Muslims (see Islam by country), Islam is the second-largest religion in the world and arguably the fastest growing religion in the world.

ISLAMIC SEASONAL DAYS OF CELEBRATION AND HOLY DAYS



The six most important Islamic holy days:

All dates are approximate, because they depend upon the method of determining the timing of a new moon. Muslims in some countries determine the date after the physical sighting of the new moon by eye. Other Muslims use the astronomic calculations of the new moon.
Because the dates are based on a lunar calendar, they come earlier with each year by about eleven days
Using the Gregorian calendar.
Year New Years Ashura Mawlid 1 Ramadan Id al-Fitr Id al-Adha
1417 H 1996-MAY-18 1996-MAY-27 1996-JUL-28 1997-JAN-10 1997-FEB-08 1997-APR-17
1418 1997-MAY-08 1997-MAY-17 1997-JUL-17 1997-DEC-31 1998-JAN-29 1998-APR-07
1419 1998-APR-27 1998-MAY-06 1998-JUL-06 1998-DEC-20 1999-JAN-19 1999-MAR-28
1420 1999-APR-17 1999-APR-26 1999-JUN-26 1999-DEC-09 2000-JAN-08 2000-MAR-16
1421 2000-APR-06 2000-APR-15 2000-JUN-14 2000-NOV-27 2000-DEC-27 2001-MAR-05
1422 2001-MAR-26 2001-APR-04 2001-JUN-04 2001-NOV-16 2001-DEC-16 2002-FEB-22
1423 2002-MAR-15 2002-MAR-24 2002-MAY-24 2002-NOV-06 2002-DEC-05 2003-FEB-11
1424 2003-MAR-04 2003-MAR-13 2003-MAY-13 2003-OCT-27 2003-NOV-25 2004-FEB-01
1425 2004-FEB-22 2004-MAR-02 2004-MAY-02 2004-OCT-16 2004-NOV-14 2005-JAN-21
1426 2005-FEB-10 2005-FEB-19 2005-APR-21 2005-OCT-05 2005-NOV-05 2006-JAN-10
1427 2006-JAN-31 2006-FEB-09 2006-APR-11 2006-SEP-23 2006-OCT-23 2006-DEC-31
1428 2007-JAN-20 2007-JAN-29 2007-MAR-31 2007-SEP-13 2007-OCT-12 2007-DEC-20
1429 2008-JAN-10 2008-JAN-19 2008-MAR-20 2008-SEP-01 2008-SEP-30 2008-DEC-08
1430 2008-DEC-29 2009-JAN-07 2009-MAR-09 2009-AUG-21 2009-SEP-20 2009-NOV-28
1431 2009-DEC-18 2009-DEC-27 2010-FEB-26 2010-AUG-11 2010-SEP-09 2010-NOV-17
1432 2010-DEC-07 2010-DEC-16 2011-FEB-15 2011-JUL-31 2011-AUG-30 2011-NOV-07

Descriptions of the holy days:

bullet Al-Hijra/Muharram is the Muslim New Year, the beginning of the first lunar month.
bullet 'Ashura recalls an event circa 680-OCT-20 CE in Iraq when an army of the Umayyad regime martyred a group of 70 individuals who refused to submit to the Caliph. One of the martyrs was Imam Husain, the youngest grandson of Prophet Muhammad. 
bullet Mawlid al-Nabi is a celebration of the birthday of the Prophet Muhammad, the founder of Islam in 570 CE. Sunni Muslims observed it on the 12th of the lunar month of Rabi'-ul-Awwal in the Islamic calendar. Shi'a Muslims celebrate it five days later. "The Mawlid al-Nabi was first observed around the thirteenth century and was preceded by a month of celebration. The actual day of Muhammad's birthday included a sermon, recitation of litanies, honoring of religious dignitaries, gift giving, and a feast. The festival spread throughout the Muslim world and is celebrated in many countries today. However, some conservative sects (e.g., the Wahhabiyah) consider the celebration to be idolatrous." 2,3
bullet Ramadan is the holiest period in the Islamic year; it is held during the entire 9th lunar month of the year. This was the month in which the Qura'n was revealed to the Prophet Muhammad. The first day of Ramadan is listed above. It is a time at which almost all Muslims over the age of 12 are expected to fast from sunup to sundown, unless they suffer from health problems which would make fasting dangerous. More details.
bullet Id al-Fitr (a.k.a. "'Id" and "Eid") is the first day of the 10th month -- i.e. the day after the end of Ramadan. It is a time of rejoicing. Houses are decorated; Muslims buy gifts for relatives. The words " 'Id" and "Eid" mean fesival.
bullet Id al-Adha (a.k.a. the Feast of Sacrifice or Day of Sacrifice) occurs during the 12th month of the Islamic year. This immediately follows the Hajj (pilgrimage to Mecca). It recalls the day when Abraham intended to follow the instructions of God, and sacrifice his son Ishmael. (This is not a typo; Muslims believe that Abraham was prepared to sacrifice his elder son Ishmael; Judeo-Christians believe that it was Isaac who was involved in the near sacrifice).











EVERYTHING I DO

Mira mis ojos
Y veras
Que siento por ti

Explora
En tu ser
Y hallaras, no buscaras mas

Dime que sientes mi calor
Y que corres podes (? ? ? ) mi amor

Sabes que si
Todo lo que hago
Lo hago por ti.

Mira mis ojos
Y sabras
Que nada te ocultan

Soy como tu ves
Tomame
Quisiera poder, poderte lograr

Dime que sientes mi calor
Nada quiero mas que tu amor
Sabes que si
Todo lo que hago
Lo hago por ti

No hay amor
Como tu
Y otro que
Te ame asi
No hay lugar si tu no estas
Donde quisiera esta (? ? ? )

(sigue al corazon)

Oh, dime que tu sientes mi calor
Nada quiero mas que tu amor
Que luchar por ti
Sufrir por ti
Daria si
Morir por ti

Sabes que si
Todo lo que hago
Ohhh, lo hago por ti.
 
Artist: Bryan Adams

ALWAYS

This romeo is bleeding
But you can’t see his blood
It’s nothing but some feelings
That this old dog kicked up

It’s been raining since you left me
Now I’m drowning in the flood
You see I’ve always been a fighter
But without you I give up

Now I can’t sing a love song
Like the way it’s meant to be
Well, I guess I’m not that good anymore
But baby, that’s just me

And I will love you, baby - always
And I’ll be there forever and a day - always
I’ll be there till the stars don’t shine
Till the heavens burst and
The words don’t rhyme
And I know when I die, you’ll be on my mind
And I’ll love you - always

Now your pictures that you left behind
Are just memories of a different life
Some that made us laugh, some that made us cry
One that made you have to say goodbye
What I’d give to run my fingers through your hair
To touch your lips, to hold you near
When you say your prayers try to understand
I’ve made mistakes, I’m just a man

When he holds you close, when he pulls you near
When he says the words you’ve been needing to hear
I’ll wish I was him ’cause those words are mine
To say to you till the end of time

Yeah, I will love you baby - always
And I’ll be there forever and a day - always

If you told me to cry for you
I could
If you told me to die for you
I would
Take a look at my face
There’s no price I won’t pay
To say these words to you

Well, there ain’t no luck
In these loaded dice
But baby if you give me just one more try
We can pack up our old dreams
And our old lives
We’ll find a place where the sun still shines

And I will love you, baby - always
And I’ll be there forever and a day - always
I’ll be there till the stars don’t shine
Till the heavens burst and
The words don’t rhyme
And I know when I die, you’ll be on my mind
And I’ll love you - always

bY : Bon Jovi

MY HEART WILL GO ON

Everynight in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on

Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on

Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on

Once more, you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on

Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're one

Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go on

Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on

Once more, you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on

There is some love
That will not go away

You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
We'll stay forever this way
You are safe in my heart
And my heart will go on and on
 
Artist: Celine Dion

IN THESE ARM

You want commitment
Take a look into these eyes
They burn with a fire, just for you now
Until the end of time
I would do anything
I’d beg, I’d steal, I’d die
To have you in these arms tonight
Baby I want you like the roses
Want the rain
You know I need you
Like a poet needs the pain
I would give anything
My blood my love my life

If you were in these arms tonight
I’d hold you
I’d need you
I’d get down on my knees for you
And make everything alright
If you were in these arms
I’d love you
I’d please you
I’d tell you that I’d never leave you
And love you till the end of time
If you were in these arms tonights

We stared at the sun
And we made a promise
A promise this world would never blind us
These are my words
Our words were our songs
Our songs are our prayers
These prayers keep me strong
It’s what I believe
If you were in these arms tonight

If you were in these arms tonight
I’d hold you
I’d need you
I’d get down on my knees for you
And make everything alright
If you were in these arms
I’d love you
I’d please you
I’d tell you that I’d never leave you
And love you till the end of time
If you were in these arms tonights

Your clothes are still scatteder
All over our room
This old place still smells like
Your cheap perfume
Everything here reminds me of you
And there’s nothing that i
Wouldn’t do to be in your arms

And these were our words
They keep me strong
I’d hold you
I’d need you
I’d get down on my knees for you
And make everything alright
If you were in these arms
I’d love you
I’d please you
I’d tell you that I’d never leave you
And love you till the end of time
If you were in these arms tonights
 
By : Bon Jovi

Jumat, 21 Mei 2010

SELAPUT DARA

Sudah bukan rahasia bahwa setiap laki-laki apalagi yang masih bujangan ingin menikah dengan perempuan yang masih gadis atau perawan, betul tidak…? Apalagi ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dimana Rasulallah SAW bersabda :< 

“Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit”. (HR. Ath-Thabrani).

Waaah…makin semangat saja nih mencari yang masih gadis hehe…..Lalu siapa gadis itu dan seperti apa….? Nah kalau masalah itu silahkan anda cari sendiri yang sesuai dengan keinginan anda….Saya sekedar mengingatkan, bahwa begitu banyak cerita tentang rumah tangga yang tidak harmonis dan bahkan hancur pada akhirnya dikarenakan gadis yang dinikahinya sudah bukan perawan lagi. Tentu saja haram hukumnya dan merupakan perbuatan zina apabila ada yang melakukan hubungan intim antara laki-laki dan perempuan diluar nikah walau dengan dalih untuk mengetahui masih perawan atau tidaknya calon pasangan yang akan dinikahi meskipun dengan landasan suka sama suka.

Anda pernah mendengar kata “Selaput Dara”?....Hmm…pasti sekarang anda tengah membayangkan sesuatu…..hehe…Tepis dulu lamunan anda, kita jelaskan dulu kata itu agar tidak terjadi salah faham. Dalam masyarakat dikenal “Mitos Selaput Dara”…Apa itu..? Mitos adalah suatu dongeng yang sering berisi gambaran peristiwa yang berlebihan bahkan terkesan didramatisir, namun berkembang menjadi keyakinan yang akhirnya harus terjadi. Dan Selaput Dara ialah selaput tipis dan merupakan membran yang sangat lembut dan berada dimulut vagina perempuan, dalam bahasa inggris disebut hymen.

Sampai saat ini masih banyak orang yang menganggap bahwa kegadisan seorang perempuan diukur oleh masih utuh atau tidaknya selaput dara, yang secara biologis selaput ini tidak begitu berfungsi. Akan tetapi membran ini memiliki beban kultur yang berat, bahkan ada suku bangsa yang melakukan upacara penghormatan khusus bagi keluarga wanita, yang diawali dengan secarik kain putih berisi percikan darah sebagai bukti kegadisan oleh pasangan pria setelah malam pengantin. Oooh…….begitu hebatnya efek dari mitos selaput dara ini.

Keperawanan seorang perempuan tidak mesti diukur dari keluar atau tidaknya darah saat melakukan hubungan intim pertama kali, bisa saja membran itu terluka atau melentur. Karena memang karakteristik membran ini sangat fleksibel. Selain itu “kehilangan” membran dapat terjadi oleh kegiatan fisik yang keras, seperti mengikuti jenis olah raga tertentu. Menurut hasil penelitian pakar dalam bidang seksologi, ditemukan beberapa perempuan sejak lahir tidak memiliki membran. Keberadaan selaput(hymen) juga tidak selalu membuktikan seorang perempuan belum pernah melakukan hubungan seksual dan masih teruji kegadisannya. Bisa saja hymen baru terkoyak saat perempuan melahirkan bayinya. Walaupun ada perempuan yang vaginanya baru dapat menerima insersi penis pada saat berhubungan seksual, setelah hymen terbuka karena terluka oleh desakan penis yang cukup kuat.

Jadi kesimpulannya, perdarahan pada malam pertama saat melakukan hubungan intim memang bisa menjadi bukti bahwa pasangan perempuan masih gadis. Namun ternyata ada juga pasangan perempuan yang mengeluarkan darah karena begitu lihai dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, sehingga ia terkesan masih gadis (virgin).

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang seksualitas manusia yang berdasar kepada penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka timbul petanyaan. Apakah masih bijaksana kalau kita masih mempertahankan “Mitos selaput Dara”…….? Apakah kebahagian rumah tangga begitu bergantung dari kehadiran selaput dara? Apakah hidup ini menjadi akan tidak berarti jika belum merasakan pengalaman memecah selaput dara? Dan tentu masih banyak pertanyaan dan jawaban yang menarik lainnya. Mari kita renungkan Sabda Rasulallah SAW :

“Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya”. (HR. Bukhari)


Bekasi, 17 Mei 2010
Jaka Suganda
Sumber : PERKAWINAN & KELUARGA No. 424/XXXV/2007

SEBUAH PERNIKAHAN

Ketika dua insan yang berbeda bersatu....
Berbeda karena memang tiada sama jenisnya
Tiada sama kebiasaanya
fisiknya....mentalnya....
Dan latar belakangnya...

Bersatu karena memang itu syari'at
Karena memang sunnah nabinya...
Seharunya....sepantasnya....
Demi sebuah kebahagiaan...

DIRECTORY SUBMISSION PAID DIRECTORIES RECIPROCAL DIRECTORIS

Web directories are a brave attempt to create a human-maintained taxonomy or classification of the entire web and their numbers have grown dramatically over the last four or five years. By contrast to reciprocal linking, very few search engine marketers would dare suggest that directory submissions are a waste of time. However, it is important to be focused. I tend to group directories into five categories. One directory may, in fact, fit into more than one category (and most do). Directories may
also evolve over time, moving from one category to another. However, the categorization is useful nonetheless:
- Paid directories, which charge webmasters to list their sites or carry their pay-per-click adverts, either on a one-off basis or using a recurring monthly or annual fee. An example is business.com, one of the oldest and best-established directories on the web. Reciprocal directories, which will list sites but only in exchange
for a reciprocal backlink (typically to the homepage of the directory and using keyword-rich anchor text).
- Free directories, which are prepared to list your site for free (although typically after quite a long wait; people tend to like doing things for free and there is often a long submission queue).
- Bidding directories, a relatively new type of directory service, where webmasters bid against each other to maintain key positions in the directory for their chosen keywords.
- Deep link directories (whether paid, reciprocal, bidding, or free), which are prepared to list one or more deep links direct to the inner pages of your website. As I have said, many directories fall into more than one category. For example, some will offer a free submission service (with a long queue), a free reciprocal service (with a shorter queue), and a paid expressreview service (with a 12–24-hour guaranteed turnaround). You may also come across the term “niche directory.” This describes a directory focused on a particular industry or interest (for example the UK Wedding Directory at www.uk-wedding-directory.com). Niche directories are increasingly popular, following Google’s increased emphasis on link relevance, and should definitely be on your shopping list. The key point about directory services, whatever their type, is that they are in the business of creating anchor-rich links to sites like yours, from category pages full of sites relevant to your industry. Some sites are given much authority by Google, with a PR8 for the Open Directory Project (www.dmoz.org) and Yahoo! Directory (http://dir.yahoo.com). Before I consider each directory category more closely, I would like to outline a few general recommendations for directory submission:
- Create both a long (60–70 words) and a short (30–40 words) description of your site and put them in a text file on your desktop that you can easily copy and paste from. This should be similar to what you came up with for your meta-description tag (see page 103) and should be sensibly loaded with your best keywords.
The longer description is to cater for directories that set a minimum for the length of the description field. 144 Landing the links
- You may wish to create a number of variants of these descriptions to provide variety and help with future tracking of your submissions.
- Create a keyword list of your site-wide keywords and put that in the same text file as your descriptions. Some directories will ask you for a keyword list, so it is good to have this to hand. If the directory you are submitting to does not provide instructions to the contrary, separate each phrase with a comma and no space.
- Place a list of your reciprocal link page URLs into the text file.
When you do reciprocal directory submissions, you will again need to copy and paste these into input boxes in the directory submission form.
- Pay close attention to the style and submission guide for each directory, adjusting your description and link text where necessary. For example, some directories require you to use the name of your business in the link text. If you have chosen a keywordrich domain, this will make this rule more bearable.
- If you do not already have one, create a business PayPal account. Many paid directories use PayPal as their payment method of choice, so you will find it difficult to avoid. Try to load up your PayPal account with your budget in advance, so you can more readily keep a track on what you spend in your campaign
Paid directories
Paid submissions are often better value than they look and are typically more reliable than any other type of submission. Most of the directories of greatest importance to your rankings are paid only. For this reason, I recommend taking a deep breath before you start and considering your budget. In a regular offline business, you might happily spend up to $1,500 a year or more for Yellow Pages listings. You might cough up a similar sum for a single full-page newspaper advertisement. If your budget runs to radio advertising or cable television, you will be accustomed to laying out even bigger amounts. You might also spend several hundred dollars a month already on paid web advertising. Why is it, then, that I find so many of my clients reluctant to spend out on directory submissions? After all, most paid submissions are for a
one-off fee that then delivers value almost into perpetuity. A newspaper or magazine ad has a shelf life of a month at most. The upside is the very fact that so many eople share this reluctance – it gives you an edge. If you are prepared to put aside $4,000 or so for paid listings (and approximately $1,000 per year after that), it may well be the best advertising money you have ever spent. So set a budget (whatever you can afford) and stick to it. The directory sites listed overleaf are the top 20 best to get started on, as they share high PageRank, established domains, and a respected submission standard, backed by thorough human editing of results. Unless therwise
noted the costs are on a one-time basis. Of the paid directories Yahoo! is by far the most important (and has a price tag to match). Obtaining a listing in Yahoo! can mean up to 20 different links to your site from the different local instances of the directory around the world. All of these pages have a decent PageRank, so you are getting real value for money. Yahoo! editors are known for their editorial zeal, so you can expect your final listing to differ somewhat from your submission. However, in my experience they are very willing to listen and tweak the listing if you can be persuasive and present a good argument for why they should. Missing out on a Yahoo! listing to save money is a false economy.
Reciprocal directories
The most important factor to look for in reciprocal directories is their reliability. The last thing you want to do is create lots of outbound links from your site that are not quickly and properly reciprocated by the directory owner.