Senin, 14 Maret 2011

Gempa dan Tsunami Di Jepang

Siapa tak kenal Jepang, sebuah Negeri yang mempunyai julukan Negeri Sakura. Yaa … Jepang memang termasuk Negara di Asia yang paling maju dalam hal apapun. Dari mulai tekhnologi, pendidikan, Olahraga dan sebagianya. Namun dibalik segudang prestasi dan semua kelebihannya itu, Jepang juga tekenal sebagai salah satu Negara yang akrab sekali dengan bencana alam yaitu gempa dan tsunami. Namun demikian Jepang sebagai negara bertekhnologi tinggi, menjadikan gempa dan tsunami yang kerap melandanya sebagai sebuah inspirasi untuk menemukan solusi paling tepat dalam rangka penanggulangan bencana alam tersebut. Alhasil Jepang menjadi pusat penelitaian gempa dan tsunami diseluruh dunia dan menjadi percontohan bagi negara-negara lain yang mempunyai potensi sering dilanda gempa dan tsunami seperti Indonesia. 

Namun sekali lagi kemampuan dan kecerdasan manusia amatlah terbatas bahkan sangat kecil bila dibandingkan dengan keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Bagaimanapun jeniusnya para ilmuwan jepang tidak mampu menahan dan memprediksi secara akurat tentang bencana alam itu.

Pada hari Jum’at tanggal 11 Maret 2011 lalu, tepatnya pukul 2.46 waktu jepang atau pukul 12.46 waktu Indonesia. Warga Jepang dikejutkan oleh gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang empat menit kemudian disusul dengan gelombang Tsunami. Saking dahsyatnya gempa yang terjadi mengakibatkan banyak bangunan yang tergoncang dan terbakar, jalan-jalan banyak yang terbelah. Warga pun berhamburan menyelamatkan diri, apalagi ketika gelombang tsunami menerjang membuat semakin panik warga Jepang yang sudah biasa akan hal itu. Tapi ini adalah bencana terbesar yang terjadi di Jepang selama kurun waktu 140 tahun.

Gelombang Tsunami yang menghantam pesisir kota Sendai mencapai ketinggian 10 meter itu menghancurkan dan menghanyutkan bangunan serta apa saja uyang dilewatinya. Kapal-kapal yang sedang bersandar dihantam gelombang tsunami berkekuatan tinggi, mobil-mobil terapung bagai serbuk gergaji, semuanya luluh lantah.

Kota dan Desa sepanjang 2.100 kilometer yang berada digaris pantai timur Jepang muali dari Hokkaido hingga Wakayama menjadi daerah yang paling parah akibat guncangan gempa dan gelomabang tsunami yang melanda. Entah berapa jumlah kerugian berupa harta benda, berapa jiwa yang melayang ….. tak bias dibayangkan.

Sebagai manusia kita turut prihatin dan berduka atas bencana yang menimpa negeri matahari tersebut. Kita Bangsa Indonesia pernah mengalami hal serupa beberapa tahun silam ketika Serambi Mekkah diluluh lantahkan oleh gempa dan tsunami yang tak sedikit menelan korban baik harta maupun jiwa.

Betapapun hebatnya ilmu pengetahuan manusia kalau Allah sudah berkehendak, tak perduli Jepang yang canggih atau siapapun itu tidak akan pernah bisa menghalanginya. Mari kita renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

“ Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah : 284)

Semoga setiap kejadian dibelahan bumi manapun semakin menumbuhkan kesadaran kepada kita, bahwa semuanya ada campur tangan Allah SWT yang maha kuasa. Sehingga kita tetap senantiasa berusaha dan berdo’a mohon ke ridhoan-Nya. Aamiin …..

Kamis, 10 Maret 2011

Jail Pisan ....


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh ….
Tiap manusia memang tak pernah luput dari salah dan lupa, ada saja kesalahan dan kealfaan yang dilakukan baik itu disengaja atau tdak disengaja. Nah berikut ini saya ingin ceritakan sebuah kejadian lucu tapi nyebelin …. Begitu kira-kira yang pernah saya alami, semoga ini dapat menjadi obat dan nasehat khususnya buat saya pribadi dan umumnya bagi siapa saja yang membaca tulisan ini. Cerita yang saya akan kupas dibawah ini terbilang rada jorok, tapi insya Allah masih didalam batas kewajaran kok… selamat membaca deh
Waktu itu saya masih duduk dibangku Tsanawiyah kelas tiga (3), dan siang itu saya sedang mengkuti pelajaran Fiqih yang disampaikan oleh Pa Syamsudin. Hari itu memang saya rada gak enak badan dikit … sudah sejak dari malamnya saya terkena gejala Flu …. Bersin-bersiiin terus. Kata temen-temen waktu itu, kalau saya bersin lucu … kaya kambing bandot ….. masa sih? Ni yang kaya kambing bandot bersinnya atau muka saya yaa…. ? hehe ..
Tiap kali saya bersin mesti deh orang sekelas nengok kearah saya termasuk Pak Syamsudin yang sedang asyik menjelaskan macam-macam najis. Temen-temen yang ada disebelah saya, didepan dan dibelakang sepertinya merekalah yang paling risih dengan bersin saya yang keras dan pedas …. Hmm batu dirujak kali keras dan pedas hehe … Salah seorang teman yang risih dan suka komentar ketika saya bersin adalah Endang yang duduknya persis didepan saya. “ Kalau bersin tutup dong Zhack …. biar gak berisik dan muncrat” kata Endang sambil ketus. Oh iya “Zhack” itu panggilan manja (Manusia Jail) temen-temen ke saya waktu .. ada aja yaa. Mendengar komentar Endang begitu muncul pikiran jail dalam dalam otak saya “ lihat aja nanti ….. “ dalam hati saya berkata.
Di akhir penjelasannya mengenai macam-macam najis, Pak Syamsudin membuka termin pertanyaan. “ Nah … anak-anak kalau ada yang belum mengerti tentang macam-macam najis silahkan kalian bertanya ..” Katanya penuh wibawa. “ Saya mau bertanya Pak ..!! “ saya memberanikan diri mengacungkan tangan sambil nyungis dikit karena ingus mau keluar. “ Apa yang mau kamu tanyakan Zhack …? “ Timpal Pak Syamsudin sambil menyebut nama manja saya. “ Mmm .. Anu Pak .. srek…srek..” Kata-kata saya terputus-putus karena ingus mau keluar. “ Anu apa Zhack .. ? “ Pak Syamsudin tak sabar. “ Anu Pak, kalau ingus itu najis apa tidak yaa “ Tanya saya . “ Duuh yang punya banyak ingus …. Sombong ni yee .. “ Celetuk Eman yang duduk dibelakang saya diiringi tawa riuh temen-temen yang lainnya. “ Huuuuuh “ katanya kompak. “ Huush sudah .. sudah .. pertanyaan bagus ko diledek … “ kata Pak Syamsudin. (Asyik dapat acungan jempol euy dari Pak Guru… Hehe).
“ Begini Zhack dan anak-anaku semua,  Asal dari segala sesuatu adalah suci. Tidaklah sesuatu disebut sebagai najis hingga datang dalil yang shahih dan sharih (jelas) yang memalingkannya dari sifat asalnya (yaitu suci). Dalam hal ini, tidak ada dalil yang menunjukkan akan najisnya ingus. Dan ini sama halnya juga dengan air ludah dan air mani. Setiap yang najis itu jijik dan kotor, tapi tidak setiap yang jijik itu lantas najis, contohnya ingus dan sperma manusia, bisa di fahami Zhack ..?” jawab Pak Syamsudin menjelaskan.
“Faham-faham Pak … Terimakasih … “ jawab saya sambil manggut-manggut (ngantuuk). Tiba-tiba mendadak hidung jadi gatel dan pengen bersin .. “ Huuachiih” … bersin yang ini bener-bener keras, dan sengaja tidak saya tutup dan saya arahkan kepada Endang yang ada didepan saya membelakangi. Terang aja seluruh hasil dari bersin saya tumpah ruah dikepala Endang. Sambil mengusap kepalanya Endang membalikan badan. Endang nampaknya marah sekali melihat tangan bekas mengusap kepalanya basah dan lengket sama …..(tau kan). “ Duh maaf  engga sengaja Dang, tenang aja, kata pa guru ingus itu tidak najis kok… “ kata saya sambil mengangkat tangan minta maaf. Tapi Endang rupanya sudah terlanjur marah “ Lo.. bener-bener keterlaluan Zhack …” Habis Endang berkata begitu … tau-tau  “PLAAK” seekor tamparan mendarat dimuka saya. Endang tak sanggup menahan emosinya sehingga mengutus tangannya untuk memberikan balasan ke muka saya, mana ga pake salam dulu lagi .. hehe. Dikemplang begitu rupa saya tidak tinggal diam, maklum namanya jiwa muda penyelesaianya muda juga donk.. saya ambil kerah Endang sambil berkata “ lo .. Ngajak ribut dang … “ Spontan saja seisi kelas jadi hiruk pikuk karena keributan ini, padahal Pak Syamsudin masih ada disitu.
Setelah kejadian itu saya dipanggil oleh guru BP dan mendapatkan bimbingan. Akhirnya saya dengan Endang bisa berdamai dan hidup rukun beriringan, duuuh jadi terharu yaa … Eh sampai sekarang kita masih suka bertemu dan tertawa geli kalau ingat kejadian itu.
Nah, semoga apa yang saya ceritakan melalui tulisan ini, sahabat semua dapat ambil hikmah dan pelajaranya .. jangan ambil ingus.. eh yang buruknya maksud saya. Terimakasih atas waktu bacanya yaa ….
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh ….

Rabu, 09 Maret 2011

Mahalnya Hidayah

Carut marut kehidupan umat manusia hari ini, tak terkecuali di Indonesia yang mayoritas Muslim, sebagai akibat jauhnya mereka dari Hidayah (petunjuk) Allah. Carut marut itu terlihat dalam semua level kehidupan, sejak dari kehidupan individu, rumah tangga, masyarakat sampai Negara. Akibatnya, terjadi kekacauan hidup dan kezaliman di mana-mana dan di semua lini kehidupan. Yang paling menyedihkan dan mengerikan lagi, manusia hari ini berlomba-lomba membangkang kepada Allah; Tuhan Pencipta mereka sendiri. Bahkan banyak pula yang bersumpah atas nama Allah untuk kufur pada-Nya dan menyingkirkan hukum Allah dari lapangan kehidupan serta menerapkan hukum jahiliyah sebagai gantinya. Anehnya, mereka masih saja mengklaim sebagai Muslim.

Pertanyaan yang sering muncul ialah : Mengapa manusia ada yang beriman kepada Allah dan hukum Allah dan ada pula yang kafir (mengingkari) Allah dan hukum-Nya dan atau beriman kepada Allah tetapi kafir pada hukum Allah? Kenapa tidak Allah ciptakan saja semua manusia itu beriman kepada-Nya dan kepada hukum-Nya. Bukankah Allah itu Maha Kuasa?

Allah, Sebagai Tuhan Pencipta manusia mempersilahkan manusia itu sendiri yang memilih jalan hidup yang akan mereka jadikan aturan dan standar kehidupan di dunia ini, apakah jalan iman (keyakinan dan ketaatan) kepada-Nya, atau jalan kufur (pengingkaran dan maksiat) kepada-Nya, hukum dan sistem-Nya. Namun setiap pilihan itu akan mengandung konsekuensi akhirat yang berbeda. Allah menjelaskan :

Dan katakanlah: "Kebenaran (Al-Qur’an) itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (29) Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.(30) Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka syurga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam syurga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. (31) (QS. Alkhafi : 29 – 31)

Agar manusia tidak mempunyai peluang untuk berprasangka buruk pada Allah, apalagi menuduh-Nya diskriminatif atau zalim dalam memutuskan perkara manusia di Akhirat kelak berkaitan dengan apa yang telah mereka pilih dan kerjakan semasa mereka mendapat jatah hidup di dunia, dan juga sebagai bukti Maha Adilnya Allah Tuhan Pencipta dan tidak diktator, kendati terhadap hamba-Nya sekalipun, Allah telah menciptakan mereka dengan sebaik-baik bentuk dibandingkan dengan makhluk lain, sehingga menjadi makhluk yang sangat sempurna. Kesempurnaan manusia itu dilengkapi dengan fasilitas fisik yang super canggih, dibekali pula dengan empat alat super moderen, yakni telinga, mata, otak dan hati.

Di samping itu, diturunkan pula bagi mereka Kitab Petunjuk Hidup (Al-Qur’an) yang haq (benar), untuk menjelaskan mana haq (kebenaran) dan mana pula yang bathil, mana yang menyelamatkan dan mana yang menyesatkan manusia serta dibantu pula penjelasannya oleh seorang Rasul bernama Muhammad Saw. Kitab Petunjuk Hidup yang terjamin keasliannya sampai hari Kiamat itu didukung pula oleh tanda-tanda Kebesaran dan Keagungan-Nya yang tesirat dalam jagad raya dan dalam diri manusia yang setiap saat dan waktu Allah munculkan, baik melalui kerja keras manusia dalam melakukan eksperimen-eksperimen ilmiah, atau Dia munculkan begitu saja di hadapan mereka.

Namun demikian, mengapa masih banyak manusia yang ingkar, menentang Allah Tuhan Pencipta, dan bahkan ada yang menolak keberadaan-Nya sedangkan mereka sendiri tinggal di atas bumi yang diciptakan-Nya?

Dalam kondisi umat manusia hari ini yang sedang kehilangan pegangan dan petunjuk hidup, maka nilai Hidayah terasa sangat mahal. Karena dengan Hidayah itulah manusia bisa hidup mulia dan selamat di dunia dan di akhirat.

Untuk merasakan betapa mahalnya nilai sebuah Hidayah, paling tidak ada dua hal yang perlu diketahui. Pertama, pengertian Hidayah. Kedua, Macam-Macam Hidayah.

1.Pengertian Hidayah (Petunjuk)
Kata Hidayah adalah dari bahasa Arab atau bahasa Al-Qur’an yang telah menjadi bahasa Indonesia. Akar katanya ialah : هدى – يهدي – هديا – هدى – هدية - هداية (hadaa, yahdii, hadyan, hudan, hidyatan, hidaayatan). Khusus yang terakhir, kata (هداية) kalau wakaf (berhenti) di baca : Hidayah, nyaris seperti ucapan bahasa Indonesia. Hidayah secara bahasa berarti petunjuk. Lawan katanya adalah : ضلالة (Dholalah) yang berarti “kesesatan”. Secara istilah (terminologi), Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah. Pengertian seperti ini dapat kita pahami melalui firman Allah surat Al-Baqarah berikut :

“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan Pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah orang-orang yang sukses.” (Q.S. Al-Baqarah: 5)

2.Macam-Macam Hidayah
Para Ulama besar Islam telah menjelaskan dengan rinci dan mendalam perihal Hidayah/Hudan, khususnya yang diambil dari Al-Qur’an seperti yang ditulis oleh Al-Balkhi dalam bukunya “Al-Asybah wa An-Nazho-ir”, Yahya Ibnu Salam dalam bukunya “At-Tashoriif”, As-Suyuthi dalam bukunya “Al-Itqon” dan Ibnul Qoyyim Al-Jawzi dalam bukunya “Nuzhatu Al-A’yun An-Nawazhir”.

Hidayah/Hudan Dalam Al-Qur’an tercantum sekitar 171 ayat dan terdapat pula dalam 52 Hadits. Sedangkan pengertian Hidayah / Hudan dalam Al-Qur’an dan Hadits terdapat sekitar 27 makna. Di antaranya bermakna : penjelasan, agama Islam, Iman (keyakinan), seruan, pengetahuan, perintah, lurus/cerdas, rasul /kitab, Al-Qur’an, Taurat, taufiq/ketepatan, menegakkan argumentasi, Tauhid/ mengesakan Allah, Sunnah/Jalan, perbaikan, ilham/insting, kemampuan menilai, pengajaran, karunia, mendorong, mati dalam Islam, pahala, mengingatkan, benar dan kokoh/konsisten.

Dari 27 pengertian tersebut di atas, sesungguhnya Hidayah, secara umum, terbagi menjadi empat bagian utama :

1.Hidayah I’tiqodiyah (Petunjuk Terkait Keyakinan Hidup), seperti firman Allah dalam surat An-Nahl berikut :

“Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk (keyakinan hidup), maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong”. (Q.S. An-Nahl : 37)

Atau seperti firman Allah berikut ini :

“Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Firaun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhan Penciptaku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhan Penciptamu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan (tetapi) jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk (hidayah) kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta (penolak kebenaran yang datang dari-Nya). (Q.S. Al-Mu’min: 28)

2.Hidayah Thoriqiyah (Petunjuk Terkait Jalan Hidup, yakni Islam yang didasari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw, seperti Firman Allah dalam surat Al-Hajj berikut ini :

“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus (Islam)”. (Q.S. Al-Hajj: 67)

ِAtau seperti firman Allah di bawah ini :

“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk (Islam/ Al-Qur’an) kepada mereka dari Tuhan mereka”. (Q.S. Annajm: 23)

3.Hidayah ‘Amaliyah (Petunjuk Terkait Aktivitas Hidup), seperti firman Allah dalam surat Al-Ankabut berikut :

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-Ankabut: 69)

4.Hidayah Fithriyah (Fitrah). Hidayah Fithriyah ini terkait dengan kecenderungan alami yang Allah tanamkan dalam diri manusia untuk meyakini Tuhan Pencipta, mentauhidkan-Nya dan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri mereka.

Realisasinya tergantung atas pilihan dan keinginan mereka sendiri. Sumbernya adalah Qalb (hati nurani) dan akal fikiran yang masih bersih (fithriyah) sebagaimana yang dialami oleh Nabi Ibrahim. Allah menjelaskan dalam firma-Nnya:

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". (Q.S. Al-An’am: 77)

Semoga Allah membantu dan menolong kita dalam memahami betapa mahalnya nilai Hidayah dan mensyukuri Hidayah yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Tanpa Hidayah mustahil kita bisa selamat di dunia dan akhirat. Dan semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di syurga Firdaus yang paling tinggi bersama Rasul Saw, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amin…