Beberapa
hari ini kembali masyarakat Indonesia
berada dalam kesedihan dan duka. Rentetan peristiwa yang tidak sedikit memakan
korban harta dan jiwa terjadi silih berganti. Dimulai dari banjir bandang di
Washior, gempa bumi yang diiringi tsunami di Mentawai, Merapi yang erupsi, sampai
kepada genangan air yang hampir diseluruh Jakarta .
Belum termasuk kejadian-kejadian lainnya yang selalu menjadi bumbu harian setiap
media seperti perampokan, pemerkosaan, kebakaran, kerusuhan tabrakan dan sebagainya.
Berkaitan
dengan begitu banyaknya peristiwa dann kejadian yang terjadi di negeri ini,
mari kita ingat kembali istilah-istilah yang diberikan oleh Allah untuk
berbagai peristiwa yang menimpa manusia, sebagai bagian dari intropeksi diri
dan merupakan langkah awal menuju sebuah perbaikan.
Dalam Al
qur’an ada tiga istilah untuk kejadian-kejadian yang menimpa manusia, ketiganya
itu ialah Azab, musibah dan bala. Perbedaan ketiganya sangat jelas diterangkan
oleh Al Qur’an,
1)
Azab
adalah siksaan yang ditimpakan kepada manusia yang melampaui batas kemaksiatan dan
dosa. Namun azab tidak ditimpakan kepada orang beriman. Beberapa jenis azab
yang ditimpakan kepada orang yang melampaui batas, sebagaimana
kaum Nuh yang Allah tenggelamkan dikarenakan mendustakan seorang Rasul, atau
kaum Tsamud yang disebabkan tak beriman, membusungkan dada dan menantang
datangnya adzab, Allah jadikan mereka mayat-mayat yang bergelimpangan dengan
gempa yang mengguncang mereka, atau seperti kaum Luth yang dikarenakan
perzinaan sesama jenis, homosexsual, Allah hujani mereka dengan batu, atau
seperti kaum Madyan yang Allah jadikan mereka mayat-mayat yang bergelimpangan
disebabkan curang dalam takaran dan timbangan serta membuat kerusakan dimuka
bumi dan menghalangi Orang untuk beriman, atau seperti kaum ‘Aad yang
disebabkan tidak memurnikan tauhid dan bersujud kepadaNya, Allah kiRim kepada
mereka angin yang sangat panas yang memusnahkan mereka.
Kaum-kaum terdahulu Allah hancurkan dan luluh lantahkan disebabkan satu dua
kemungkaran yang dikepalai kesyirikan,
Atau kejadian yang diabadikan oleh
Al Qur’an. Dalam Sirat Al-Fiil. Kisah tentang raja Abrahah penguasa dari Yaman
yang ingin memindahkan Ka’bah, Akan tetapi sebelum mereka sampai Allah sudah
terlebih dahulu mengutus burung ababil untuk menghancurkan mereka :
“Dan Dia mengirimkan kapada mereka
burung yang berbondong-bondong,”
“yang melempari mereka dengan batu
(berasal) dari tanah yang terbakar,”
Menurut Syaikh Muhammad abduh ada
virus yang dibawa burung yang menyerang
seluruh pasukan bergajah itu , maka seluruh dagingnya cair tinggal
tulang-belulang yang putih, akan tetapi kakek dari Nabi Muhammad tidak terkena
azab tersebut. Ini suatu contoh bahwa hanya orang durhaka yang tertimpa azab
dan orang beriman tidak akan terkena azab.Dan masih banyak kaum-kaum yang
ditimpa azab oleh Allah SWT yang diabadikan dalam Al Qur’an. Dan Mengenai azab
ini marilah kita renungkan Firman Allah dalam Al-quran Surat al-An’am ayat 65-67 :
65. Katakanlah: " Dialah yang
berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah
kakimu[482] atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling
bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang
lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih
berganti[483] agar mereka memahami(nya)".
66. dan kaummu mendustakannya
(azab)[484] Padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: "Aku ini bukanlah
orang yang diserahi mengurus urusanmu".
67. untuk Setiap berita (yang dibawa
oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.
2)
Yang
Kedua Musibah, musibah tidak hanya menimpa kepada orang-orang kafir dan durhaka
saja, tetapi juga menimpa orang-orang yang beriman dan juga orang-orang yang
sholeh. Dengan demikian apabila dalam suatu peristiwa atau kejadian terdapat
korban yang bukan hanya dari golongan orang-orang kafir saja tetapi banyak juga
dari golongan orang-orang yang beriman, ini bisa kita sebut musibah.
Fungsi musibah didalam Al Qur’an
dan hadist adalah untuk menguji siapa orang yang termasuk hamba Allah yang
sejati, mari kita perhatikan firman Allah dalam Al-qur’an :
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan
Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.”
Musibah didalam Al Qur’an
berfungsi juga sebagai penghapus dosa masa lampau, ada sebuah hadist yang
mengungkapkan :
“Jika Allah berkehendak baik
terhadap hambanya, maka Allah akan menurunkan musibah terhadap hamba itu
didunia, sehingga lunas didunia dan tidak lagi mendapat siksaan di akhirat,
begitupun sebaliknya jika Allah berkehendak tidak baik terhadap hambanya, maka
ia akan menunda siksanya untuk diakhirat sana.
Oleh karena itu jika kita saat ini
tidak terkena musibah, jangan lantas berpuas diri, karena khawatir kita
termasuk dalam golongan yang kedua dari hadist ini. Yaitu mendapat siksa
dineraka kelak
3)
Bala,
bala lebih merupakan human eror yaitu kesalahan atau kecerobohan manusia sehingga
terjadi kecelakaan dan hal hal yang merugikan dirinya sendiri. Yang harus kita
perhatikan disini, ketika Allah menugaskan manusia untuk menjadi khalifah
dimuka bumi ini yaitu untuk menjaga dan merawat bumi ini. Maka, tunduknya alam
semesta kepada manusia selama manusia itu sendiri tidak melampaui batas, akan
tetapi jika manusia melampaui batas maka alam semesta itu tidak lagi tunduk
kepada manusia bahkan bisa menjadi bencana buat manusia. Kalau tadinya laut
digambarkan oleh Alqur’an sebagai sarana transfortasi bisa jadi sebagai tempat
terjadinya bencana. Angin yang tadinya berfungsi sebagai alat penyerbukan bisa
berubah menjadi angin topan yang ganas, yang menghancurkan manusia itu sendiri.
Firman Allah :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).”
Dari
pemaparan diatas, kita bisa menilai….apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan
diri kita?.....Apa yang sebenarnya yang terjadi dinegeri ini. apakah ini azab,
musibah atau bala?
Selanjutnya mari kita renungkan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat
An-Nisaa’ ayat 79 :
“ Apa saja nikmat yang kamu peroleh
adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan)
dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan
cukuplah Allah menjadi saksi.
Semoga
kita tergolong orang-orang yang senantiasa pandai menjalankah amanah dari Allah
sehingga kita selalu diberikan jalan keluar dari setiap kesulitan kita,
dijauhkan dari segala macam bala dan keburukan.
Saudara
seiman, sebangsa dan setanah air yang saat ini terkena bencana, kita do’akan
semoga diberikan ketabahan, keasabaran dan kekuatan oleh Allah SWT.