Kamis, 10 Maret 2011

Jail Pisan ....


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh ….
Tiap manusia memang tak pernah luput dari salah dan lupa, ada saja kesalahan dan kealfaan yang dilakukan baik itu disengaja atau tdak disengaja. Nah berikut ini saya ingin ceritakan sebuah kejadian lucu tapi nyebelin …. Begitu kira-kira yang pernah saya alami, semoga ini dapat menjadi obat dan nasehat khususnya buat saya pribadi dan umumnya bagi siapa saja yang membaca tulisan ini. Cerita yang saya akan kupas dibawah ini terbilang rada jorok, tapi insya Allah masih didalam batas kewajaran kok… selamat membaca deh
Waktu itu saya masih duduk dibangku Tsanawiyah kelas tiga (3), dan siang itu saya sedang mengkuti pelajaran Fiqih yang disampaikan oleh Pa Syamsudin. Hari itu memang saya rada gak enak badan dikit … sudah sejak dari malamnya saya terkena gejala Flu …. Bersin-bersiiin terus. Kata temen-temen waktu itu, kalau saya bersin lucu … kaya kambing bandot ….. masa sih? Ni yang kaya kambing bandot bersinnya atau muka saya yaa…. ? hehe ..
Tiap kali saya bersin mesti deh orang sekelas nengok kearah saya termasuk Pak Syamsudin yang sedang asyik menjelaskan macam-macam najis. Temen-temen yang ada disebelah saya, didepan dan dibelakang sepertinya merekalah yang paling risih dengan bersin saya yang keras dan pedas …. Hmm batu dirujak kali keras dan pedas hehe … Salah seorang teman yang risih dan suka komentar ketika saya bersin adalah Endang yang duduknya persis didepan saya. “ Kalau bersin tutup dong Zhack …. biar gak berisik dan muncrat” kata Endang sambil ketus. Oh iya “Zhack” itu panggilan manja (Manusia Jail) temen-temen ke saya waktu .. ada aja yaa. Mendengar komentar Endang begitu muncul pikiran jail dalam dalam otak saya “ lihat aja nanti ….. “ dalam hati saya berkata.
Di akhir penjelasannya mengenai macam-macam najis, Pak Syamsudin membuka termin pertanyaan. “ Nah … anak-anak kalau ada yang belum mengerti tentang macam-macam najis silahkan kalian bertanya ..” Katanya penuh wibawa. “ Saya mau bertanya Pak ..!! “ saya memberanikan diri mengacungkan tangan sambil nyungis dikit karena ingus mau keluar. “ Apa yang mau kamu tanyakan Zhack …? “ Timpal Pak Syamsudin sambil menyebut nama manja saya. “ Mmm .. Anu Pak .. srek…srek..” Kata-kata saya terputus-putus karena ingus mau keluar. “ Anu apa Zhack .. ? “ Pak Syamsudin tak sabar. “ Anu Pak, kalau ingus itu najis apa tidak yaa “ Tanya saya . “ Duuh yang punya banyak ingus …. Sombong ni yee .. “ Celetuk Eman yang duduk dibelakang saya diiringi tawa riuh temen-temen yang lainnya. “ Huuuuuh “ katanya kompak. “ Huush sudah .. sudah .. pertanyaan bagus ko diledek … “ kata Pak Syamsudin. (Asyik dapat acungan jempol euy dari Pak Guru… Hehe).
“ Begini Zhack dan anak-anaku semua,  Asal dari segala sesuatu adalah suci. Tidaklah sesuatu disebut sebagai najis hingga datang dalil yang shahih dan sharih (jelas) yang memalingkannya dari sifat asalnya (yaitu suci). Dalam hal ini, tidak ada dalil yang menunjukkan akan najisnya ingus. Dan ini sama halnya juga dengan air ludah dan air mani. Setiap yang najis itu jijik dan kotor, tapi tidak setiap yang jijik itu lantas najis, contohnya ingus dan sperma manusia, bisa di fahami Zhack ..?” jawab Pak Syamsudin menjelaskan.
“Faham-faham Pak … Terimakasih … “ jawab saya sambil manggut-manggut (ngantuuk). Tiba-tiba mendadak hidung jadi gatel dan pengen bersin .. “ Huuachiih” … bersin yang ini bener-bener keras, dan sengaja tidak saya tutup dan saya arahkan kepada Endang yang ada didepan saya membelakangi. Terang aja seluruh hasil dari bersin saya tumpah ruah dikepala Endang. Sambil mengusap kepalanya Endang membalikan badan. Endang nampaknya marah sekali melihat tangan bekas mengusap kepalanya basah dan lengket sama …..(tau kan). “ Duh maaf  engga sengaja Dang, tenang aja, kata pa guru ingus itu tidak najis kok… “ kata saya sambil mengangkat tangan minta maaf. Tapi Endang rupanya sudah terlanjur marah “ Lo.. bener-bener keterlaluan Zhack …” Habis Endang berkata begitu … tau-tau  “PLAAK” seekor tamparan mendarat dimuka saya. Endang tak sanggup menahan emosinya sehingga mengutus tangannya untuk memberikan balasan ke muka saya, mana ga pake salam dulu lagi .. hehe. Dikemplang begitu rupa saya tidak tinggal diam, maklum namanya jiwa muda penyelesaianya muda juga donk.. saya ambil kerah Endang sambil berkata “ lo .. Ngajak ribut dang … “ Spontan saja seisi kelas jadi hiruk pikuk karena keributan ini, padahal Pak Syamsudin masih ada disitu.
Setelah kejadian itu saya dipanggil oleh guru BP dan mendapatkan bimbingan. Akhirnya saya dengan Endang bisa berdamai dan hidup rukun beriringan, duuuh jadi terharu yaa … Eh sampai sekarang kita masih suka bertemu dan tertawa geli kalau ingat kejadian itu.
Nah, semoga apa yang saya ceritakan melalui tulisan ini, sahabat semua dapat ambil hikmah dan pelajaranya .. jangan ambil ingus.. eh yang buruknya maksud saya. Terimakasih atas waktu bacanya yaa ….
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.