Senin, 11 Oktober 2010

Nasehat Dalam Kesabaran


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh……
Pertama sekali saya ingin mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada para sahabat saya, yang  telah menyempatkan waktunya untuk hanya sekedar membaca tulisan saya ini. Tulisan yang mungkin tidak rapih dan bagus baik dalam kata, kalimat maupun bahasa dan penulisannya. Tapi walaupun demikian saya ingin mengajak anda untuk sama-sama bersyukur atas atas segala karunia dari Allah SWT yang kita rasakan saat ini. Bisanya saya menulis, lalu anda membaca ini adalah anugerah dari yang maha kuasa. Semoga ini bermanfaat dan mendapat ridho-Nya. Amin…
Sahabatku, akhir-akhir ini kita bisa melihat begitu banyak kejadian yang berujung pada kematian. Ada peledakan bom, tabrakan kereta, banjir bandang didaerah Papua

dan bentrokan-bentrokan masa yang terkadang hanya diawali kesalah pahaman yang sepele. Tentu saja itu hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak peristiwa yang terjadi yang terekspos oleh media, belum yang tidak tercatat……hmmm kita bisa bayangkan betapa panjangnya catatan peristiwa yang terjadi dinegeri kita yang telah memakan begitu banyak korban jiwa dan harta benda.
Sebagai bangasa yang beragama dan berbudaya sudah selayaknya kita turut prihatin dan bersimpati atas hal itu. Perbaikan dari individu masing-masing  merupakan tahapan awal yang harus kita lakukan, sebagai bukti kepedulian kita dalam rangka menciptakan suatu negeri yang “BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR” suatu negeri yang aman, tentram dan damai terhindar dari berbagai macam bencana dan malapetka. Mungkin selam ini kita sudah terlalu sering mengabaikan segala perintah-Nya dan tak terhitung sudah ma’siat yang kita lakukan serta melakukan bebagai macam pelanggaran. Bukankan Allah SWT berfirmna dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ruum ayat 41 :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
” telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Sebagai bentuk pembenahan diri, marilah kita pupuk dan pelihara sikap sabar dalam berbagai hal. Sabar dalam berprilaku, berucap, memutuskan suatu masalah dan sebagainya. Dengan berupaya mengendalikan nafsu amarah dan segala macam emosi, semoga kita akan dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan otak yang jernih dan dingin. Dengan senantiasa bersabar kita akan banyak mendapatkan manfaat diantaranya :
1.       Akan terhindar dari berbagai ketegangan jiwa, sehingga terhindar dari berbagai penyakit kejiwaan. Hal ini bisa kita lihat dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari Ibnu Umar r.a., beliau berkata :
”Saya berkata kepada Rasulallah SAW : Katakanlah kepada saya suatu perkataan dan sedikitkan saja (tidak usah banyak), semoga saya mengertinya : Lalu beliau bersabda : Jangan kamu marah. Saya ulangi pertanyaan itu dua kali dan beliau menjawab semua pertanyaan saya : Jamngan kamu marah.”
2.      Sabar sebagai tanda kita bersyukur atas segala karunia Allah SWT. Sedangkan orang yang bersyukur akan mendapatkan tambahan ni’mat, kebaikan dan karunia dari Allah Aza Wazalla. Dan itu sesuai dengan janji Allah SWT yang dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7 :
”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
3.      Berdasarkan ayat tersebut pula kita mengetahui, bahwa dengan sifat sabar, kita semua terhindar dari siksaan dan penderitaan.
4.      Ketika kita bersabar dalam menghadapi segala macam musibah dan bencana yang menimpa, maka akan terhapuslah segala dosa. Ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Ali r.a., beliau berkata : Bahwa Rasulallah SAW bersabda :
”Sesungguhnya sesorang apabila berbuat dosa, lau dia ditimpa oleh suatu kesusahan yang sangat, atau bencana didunia, maka Allah paling mulia dari penyiksaan-Nya kedua kali (di akhirat)
Maksud hadist tersebut, bahwaAllah SWT tidak akan menghukum hamba-Nya dua kali (yaitu dunia dan akhirat). Apabila Allah sudah menyiksa hamba-Nya didunia, maka Allah tidak akan menyiksanya lagi diakhirat. 
5.      Sabar yang disertai ketaqwaan kepada Allah SWT, akan sukses dalam semua perjuangan hidupnya. Allah SWT menegaskan jaminan itu dengan firman-Nya dalam Surat Aal9i Imran ayat 200 :
” Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
Mudaha-mudahan tulisan ini dapat menjadi obat dan nasehat bagi kita semua khususnya buat saya pribadi. Sehinggga kita bisa menjadikan sifat sabar sebagai budaya yang mengakar dinegeri ini. Kita jadikan setiap kesempatan baik itu dirumah, dijalan ditempat kerja sebagai ajang untuk mengaplikasikan sikap sabar itu. Yang pada akhirnya lambat laun segala macam bala, musibah dan permasalahan pelik akan terselesaikan dan dijauhkan dari keresahan dan kegelisahan. Aamiin........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.