Selasa, 04 Januari 2011

Tiga Bohong



Didalam kehidupan  kita sebagai manusia selalu dihadapkan kepada berbagai macam persoalan. Kadang ingin sekali rasannya kita berbuat sekehendak dan keinginan kita. Namun ketika kita menyadari bahwa sebagai insan yang beriman terikat oleh norma dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam agama Islam. Maka kita kita harus ridho dan ikhlas menjalankan semua peraturan itu.

Salah satu sikap yang senantiasa harus kita jaga dalam keseharian kita adalah senantiasa  berlaku jujur dan berusaha sekuat tenaga agar kita terhindar dari prilaku pendusta atau pembohong. Hal ini sepintas terlihat biasa-biasa saja, tetapi sebenarnya ini sangat berperan penting dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim.

Sikap jujur adalah bagian dari Akhlakul karimah. Kejujuran akan mengantarkan manusia meraih derajat kehormatan yang tinggi, baik di mata Allah maupun antara sesama manusia. Dengan senantiasa bersikap jujur manusia akan senantasa berada dalam keridhoan Allah dan akan sampai kepada surganya Allah. Mengenai sikap jujur ini telah banyak diterangkan dalam Al Qur’an, diantaranya adalah :

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah :119)

Masih banyak ayat-ayat lain yang menyeru kepada manusia untuk selalu bersikap jujur. Lawan dari jujur adalah dusta atau bohong, Nah berkaitan dengan jujur dan dusta ini mari sama-sama kita perhatikan sabda Rasulallah Shalallohu alaihi wasalam :

Dari Ibnu Mas’ud ra, dari Nabi SAW, bahwa beliau telah bersabda :

“Sesungguhnya jujur menunjukan kepada kebajikan dan kebajikan menunjukan jalan kesurga. Sesungguhnya seseorang yang jujur akan selau melakukan kejujuran sehingga dicatat disisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta menunjukan kepada kedurhakaan dan kedurhakaan menunjukan jalan ke neraka. Sesungguhnya seseorang yang berdusta akan selalu melakukan kedustaan sehingga dicatat disisi Allah sebagai pendusta. (HR. Bukhari dan Muslim).

Diatas itulah dasar  kenapa kita umat islam harus selalu besikap penuh kejujuran dan menjauhi sifat dusta. Namun disisi lain islam memberikan nilai positif kepada beberapa tindakan bohong yang bernilai kebaikan, dan ini pun tentu saja telah ditentukan oleh agama kita, mengenai tindakan bohong yang dibolehkan ini mari sama-sama kita lihat sabda Rasulallah SAW :

“Tidaklah aku anggap seorang itu berbohong apabila bertujuan mendamaikan diantara manusia, berkata sebuah perkataan tiada lain kecuali untuk mendamaikan, orang yang berbohong ketika dalam peperangan, dan berbohong kepada istrinya atau istri yang berbohong kepada suaminya“. (HR. Abu Dawud no. 4921 dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no. 54)

Berdasar kepada hadist diatas kemudian Imam Nawawi dalam Al-Adzkarnya menjelaskan tentang tiga bohong tapi tidak termasuk kedalam bohong. Tiga bohong itu ialah :

1.       Bohongnya seseorang untuk mendamaikan dua orang yang sedang berselisih atau bermusuhan. Hal ini berdasarkan hadist Rasulallah SAW :

“Bukanlah termasuk pembohong orang yang mendamaikan diantara manusia, berniat baik atau berkata baik”. (HR. Bukhari no. 26920)

Dengan demikian bohongnya seseorang dengan niat untuk mendamaikan dua orang yang sedang bermusuhan, menurut hadist diatas adalah bukan termasuk bohong atau dengan kata lain, berbohong tapi dibolehkan dan tidak mendapatkan dosa bahkan berpahala. Kita ambil sebuah misal :

Si A dan Si B adalah dua orang sahabat yang sedang bermusuhan atau berselisih, lalu datang kita kepada si A dan berkata “Tadi dijalan saya bertemu si B, katanya dia kangen sama ente A….., pengen becanda kaya dulu lagi..” padahal B tidak pernah bicara apa-apa pada kita. Lalu ketika kita bertemu si B pun berkata “ Semalam saya ngobrol sama si A, si a bilang “ kalau ngobrol dan kumpul seperti ini tanpa ada si B rasanya kurang mantep…”begitu katanya.  Padahal si A pun tidak bicara seperti itu.

Nah, bohong yang diniatkan untuk mendamaikan dua orang yang bermusuhan seperti contoh kasus diatas, adalah bohong yang ditolelir dan pelakunnya tidak termasuk kedalam kategori pembohong. Wallahu a’lam ……

2.      Bohong dalam perang untuk menyelamatkan jiwa, baik diri sendiri maupun orang lain.
Rasulallah SAW bersabda :

“Perang adalah tipu muslihat” (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Ibnul arabi Berkata :

“Bohong ketika perang adalah pengecualian yang dibolehkan berdasarkan Nash, sebagai keringanan bagi kaum muslimin karena kebutuhan mereka ketika itu” (Fathul Bari, 6/192).

3.      Bohongnya suami  untuk menyenangkan hati istrinya, atau bohongnya istri untuk menyenangkan hati suaminya.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulallah SAW yang tertera diatas.


Bohong adalah satu sikap yang bisa mengantarkan kita sampai dineraka, tetapi tiga bohong yang dipaparkan diatas adalah rukhshoh yang diberikan kepada umat Islam. Satu hal yang harus kita perhatikan dengan seksama, bahwa tiga bohong itu pun haris didasarkan niat ikhlas dan disesuaikan dengan kondisi kita semata-mata hanya karena Allah SWT, sehingga kalaupun kita harus berbohong itu sesuai dengan yang diajarkan dalam agama Islam dan tetap bernilai ibadah. Wallahu a’lam…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.