Jumat, 21 Januari 2011

Siapa Teman Kita ... ???


Assaalamu’alaikum sahabatku semua, gimana kabarnya….? Semoga saat membaca artikel ini sahabat sedang dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun. Sungguh bahagia hati ini ketika ketika kita bisa saling berbagi dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Ini semua adalah anugerah dari Allah Khaliqul Alam, karena-Nya lah kita semua masih diberikan kesempatan dan ni’mat dalam indahnya bersahabat didunia maya. Syukur kepada Allah adalah hal yang harus selalu kita lakukan karena dengan bersyukur akan menambah nimat-nimatNya kepada kita.

Sekarang bersahabat atau berteman bukan hanya bisa dilakukan didunia nyata, kita bisa menjalin persahabatan dan tali silaturrahmi melalui dunia maya. Seiring dengan kemajuan tekhnologi dan kebutuhan akan hal itu maka manusia sebagai makhluk sosial bisa memanfaatkan dunia internet untuk berbagai kebutuhan. Untuk hal itu anda mungkin lebih faham dari saya…

Dewasa ini berbagai situs yang mengusung tema jejaring sosial atau social network makin ramai dan mudah kita akses. Diantara situs-situs yang menjadi favorit masyarakat dunia umumnya dan khususnya masyarakat Indonesia, kita bisa melihat hampir setiap waktu user-user baru antri untuk meramaikan social network tersebut. Diantara mereka pada awalnya mungkin hanya sekedar ingin tahu atau takut dibilang norak dan ketinggalan bila tidak memiliki salah satu akun jejaring social diinternet. Banyak diantaranya yang enjoy dan ketagihan untuk terus eksis dengan akunnya, dan ada juga yang akhirnya bosan dan malas untuk terlibat lebih jauh dengan berbagai alasan.   

Tidak dipungkiri adanya internet mampu menghubungkan kita dengan yang lain dengan tak terbatas, sehingga pergaulan manusia pun semakin luas. Kita bisa melakukan apa saja mulai dari menjalin pertemanan, sharing artikel, bisnis, publikasi dan lain-lain. Sahabat…kita sebagai manusia memang butuh lingkungan dan pergaulan. Di dalam pergaulannya tersebut seseorang akan memiliki teman, baik itu didunia nyata maupun didunia maya. Sehingga tidak ditampik lagi bahwa teman merupakan elemen penting yang berpengaruh bagi kehidupan seseorang.

Teman saat ini begitu luas ma’nanya, bukan hanya saja dia sesama manusia tetapi bisa juga sebuah alat, benda atau apapun bentuknya. Ada diantarnya yang menjadikan online sebagai teman keseharianya, ada juga yang menjadikan buku dan pena sebagai teman sejatinya dan masih banyak lagi perumpaamaan yang lainnya.

Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab dan batasan-batasan di dalam pergaulan. Sebab betapa besar dampak yang akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman yang  tidak baik dan sebaliknya betapa besar manfaat yang dapat dipetik oleh seseorang yang bergaul dengan teman yang baik.

Banyak di antara manusia yang terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan dan kesesatan dikarenakan bergaul dengan teman teman yang jahat dan banyak pula di antara manusia yang mereka mendapatkan hidayah disebabkan bergaul dengan teman-teman yang baik.
Di dalam sebuah hadits Rasullullah Shallallaahu alaihi wa Salam menyebutkan tentang peranan dan dampak seorang teman:

 “Perumpamaan teman duduk yang baik dengan teman duduk yang jahat adalah seperti penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi tidak melewatkan kamu, baik engkau akan membelinya atau engkau tidak membelinya, engkau pasti akan mendapatkan baunya yang enak, sementara pandai besi ia akan membakar bujumu atau engkau akan mendapatkan baunya yang tidak enak.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Berdasarkan hadits tersebut dapat diambil faedah penting bahwasanya bergaul dengan teman yang shalih mempunyai 2 kemungkinan yang kedua-duanya baik, yaitu:

Kita akan menjadi baik atau kita akan memperoleh kebaikan yang dilakukan teman kita. Sedang bergaul dengan teman yang jahat juga mempunyai 2 kemungkinan yang kedua-duanya jelek, yaitu:

Kita akan menjadi jelek atau kita akan ikut memperoleh kejelekan yang dilakukan teman kita.

Bahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam menjadikan seorang teman sebagai patokan terhadap baik dan buruknya agama seseorang, oleh sebab itu Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam memerintahkan kepada kita agar memilah dan memilih kepada siapa dan dengan apa kita bergaul.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:.
“Seseorang berada di atas agama temannya, maka hendaknya seseorang di antara kamu melihat kepada siapa dia bergaul.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim dengan Sanad yang saling menguatkan satu dengan yang lain).

 Dan dalam sebuah syair disebutkan:
Jangan tanya tentang seseorang, tapi tanya tentang temannya, sebab orang pasti akan mengikuti kelakukan temannya.

Demikianlah karena memang fitroh manusia cenderung ingin selalu meniru tingkah laku dan keadaan teman dalam keseharianya.

Para Ulama terdahulu sering menyampaikan kaidah bahwa:
Hati itu lemah, sedang syubhat kencang menyambar. Sehingga pengaruh kejelekan akan lebih mudah mempenga-ruhi kita dikarenakan lemahnya hati kita.

Teman memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan kita, janganlah ia menyebabkan kita menyesal pada hari kiamat nanti dikarenakan bujuk rayu dan pengaruhnya sehingga kita tergelincir dari jalan yang haq dan terjerumus dalam kemak-siatan.

Renungkanlah baik-baik firman Allah SWT berikut ini:
“Dan ingatlah hari ketika orang-orang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata: Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besar bagiku! Kiranya dulu aku tidak mengambil si fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran sesudah Al-Quran itu datang kepadaku. Dan adalah syetan itu tidak mau menolong manusia.” (Al-Furqan: 27-29).

Lihatlah bagaimana Allah menggambarkan seseorang yang telah menjadikan orang-orang fasik dan pelaku maksiat sebagai teman-temanya ketika di dunia sehingga di akhirat menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna lagi baginya, karena di akhirat adalah hari hisab bukan hari amal sedang di dunia adalah hari amal tanpa hisab.

Sahabatku, …. dimanapun kita bergaul, dengan siapapun kita berteman kalau akhlak dan adabnya kita terapkan InsyaAllah tidak akan menemui penyesalan. Akan sangat indah dan terarah apabila kita mampu mengisi hari-hari kita dengan teman-teman yang menuju kepada ridho-Nya Allah SWT. Tak perduli itu dunia nyata atau maya, kita harus tetap tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa bukan sebaliknya. Wallahu a’lam …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.